Parlemen Indonesia Dorong Keterlibatan Perempuan Berpolitik
DPR mengharapkan semakin besar peran pimpinan parlemen perempuan di negara-negara organisasi kerjasama negara islam/OKI (PUIC). "Kita mengharapkan peran anggota dan ketua parlemen perempuan semakin meningkat dan hal tersebut membuktikan bahwa Islam tidak bertentangan dengan demokrasi dimana mayoritas penduduk Pakistan merupakan islam,"kata Ketua DPR Marzuki Alie saat menerima Ketua Parlemen Pakistan Fehmida Mirza, di Palembang, Senin, (30/1).
Menyinggung peran perempuan dalam berpolitik, Menurut Marzuki, Indonesia memberikan kesempatan yang luas bagi perempuan dalam berpolitik contohnya pada Pemilu 2004 lalu, diberikan 30 persen untuk perempuan dalam mengaktualisasikan dirinya dalam politik sehingga peran perempuan dapat mewarnai berbagai proses pengambilan kebijakan di Indonesia.
Terkait hubungan kerjasama Pakistan-Indonesia, Marzuki menilai perlu ditingkatkan kembali peran Group Kerjasama Bilateral kedua negara. pasalnya, selama ini belum terlihat banyaknya kegiatan di group tersebut. "Mari kita tingkatkan group kerasama kedua negara,"jelasnya.
Dia meminta Pakistan ikut memberikan gagasan dalam berbagai sidang PUIC dalam berbagai isu global. "Kita sadari banyak persoalan internasional karena itu kita meminta Pakistan memberikan ide brilian dalam berbagai sidang forum parlemen,"katanya.
Ketua Parlemen Pakistan Fehmida Mirza mengatakan, Indonesia memiliki posisi yang penting dimata Pakistan, sebagai muslim terbesar di dunia yang terdiri dari berbagai multi etnik, maupun budaya peran Indonesia tentu sangat potensial di berbagai kawasan. "saya sependapat adanya saling tukar pikiran antar kedua negara dan berbagi pikiran terhadap isu global,"katanya.
Menurutnya, negara islam harus saling membantu satu sama lain dalam memecahkan persoalan isu bersama. "Demokrasi di Pakistan mengalami perkembangan demokrasi yang pesat. Perlu didorong peningkatan hubungan bisnis kedua negara dengan saling mengunjungi kedua negara,"katanya. (si/tim parle) foto :iw/parle